Upaya
pemkot dalam mengatasi banjir disamarinda tidak mengena kepada permasalahan
yang subtansial dalam mengatasi banjir . Hal yang menarik dan patut dicermati, banyak
kebijakan yang diambil pemerintah Kota Samarinda, dalam menyelesaikan masalah
banjir hanya bersifat mengantung, dalam artian tidak menyelesaikan masalah
banjir pada akar permasalahan pokok. Yakni tidak adanya
konsistennya pengambilan kebijakan,
seperti ahlifungsi hutan menjadi perumahan yang banyak kita temui
dipingiran kota samarinda ijin peruntukan lahan yang melanggar
RTRW, dan pembiaran pada sumber masalah dari banjir tersebut.
Dan
lebih aneh program penangan banjir dikota samarinda saat-saat ini yang munjul
adalah pembuatan kanal dengan panjang 20 KM dan lebar 30 M yang mengubungkan
antara lempake ke sungai Mahakam di tamabah lagi akan dibangun 10 bendungan
dikota samarinda Megklem program tersebut mampu dan dapat mengatasi banjir secara total dikota
samarinda dengan rancangan anggaran yang
dibutuhkan dalam program tersebut dengan
total Rp 3,2 T padahal anggka ini jahu lebih besar dari APBD
kota samarinda pada tahun 2012 yang hanya Rp 2 Trliun
Pembanguanan
kanal dan bendungan untuk mengatasi banjir dikota samarinda bukan merupakan
langkah solutif untuk mengatasi banjir dikota samarinda karena kita bahwah
program tersebut akan menjadi Mu’bazir dan tidak bermanfat mengatasi banjir dan
program ini hanya sifatanya
pengalihan program yang seharusnya sifatnya subtansial seperti penataan kembali
lahan yang telah diekspolitasi dan yang paling mendasar adalah tersedianya RTH
(Ruang Terbuka Hijau) dengan alokasi 30 persen RTRW Kota samarinda.
Pengalihan
program ini merupakan bentuk tidak komintmenya pemkot samarinda dalam
menertibkan pertamabangan dan ijin
peruntukan lahan yang menabrak RTRW yang menjadi factor utama masalah
banjir dikota Samarinda yang seharusnya menjadi langkah progersif pemkot samarinda untuk menertibkan hal
tersebut jika tidak ditertibkan maka beban ekologis dan banjirdi kota samarinda akan semakin parah. Sekali
lagi progeram pembangunan kanal dan bendungan untuk mengatasi banjir
yang akan menghabiskan banyak angaran bukan lah
langkah solutif bagi banjir dikota samarinda malah akan menimbulkan
kejagalan-kejangalan seperti korupsi dalam tender proyek kemudian banyak
mengunakan lahan yang seharus dapat menjadi lahan hijau dan pasti damapak
social kontra ketika pembebasan lahan
untuk membangun kanal dan bendungan
BY : HAIRUL HUDA
BIDANG PARTISIPASI PEMBANGUNAN DAERAH
HIMPUNAN
MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG SAMARINDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar