Kamis, 28 Februari 2013

HAIRUL HUDA (PPD HMI) : PEMBANGUNAN BENDUNGAN UNTUK MENGATASI BANJIR ATAU UNTUK MENGHABISKAN ANGGARAN



 Upaya pemkot dalam mengatasi banjir disamarinda tidak mengena kepada permasalahan yang subtansial dalam mengatasi banjir .  Hal yang menarik dan patut dicermati, banyak kebijakan yang diambil pemerintah Kota Samarinda, dalam menyelesaikan masalah banjir hanya bersifat mengantung, dalam artian tidak menyelesaikan masalah banjir pada akar  permasalahan pokok. Yakni tidak  adanya konsistennya pengambilan kebijakan,  seperti ahlifungsi hutan menjadi perumahan yang banyak kita temui dipingiran kota samarinda ijin peruntukan lahan  yang melanggar  RTRW, dan   pembiaran pada  sumber masalah dari banjir tersebut.

Dan lebih aneh program penangan banjir dikota samarinda saat-saat ini yang munjul adalah pembuatan kanal dengan panjang 20 KM dan lebar 30 M yang mengubungkan antara lempake ke sungai Mahakam di tamabah lagi akan dibangun 10 bendungan dikota samarinda   Megklem program tersebut mampu  dan  dapat mengatasi banjir secara total dikota samarinda dengan rancangan anggaran  yang dibutuhkan dalam program tersebut  dengan total  Rp 3,2 T  padahal anggka ini jahu lebih besar dari APBD kota samarinda pada tahun 2012 yang hanya Rp 2 Trliun
Pembanguanan kanal dan bendungan untuk mengatasi banjir dikota samarinda bukan merupakan langkah solutif untuk mengatasi banjir dikota samarinda karena kita bahwah program tersebut akan menjadi Mu’bazir dan tidak bermanfat mengatasi banjir dan program ini hanya  sifatanya pengalihan  program  yang seharusnya  sifatnya subtansial seperti penataan kembali lahan yang telah diekspolitasi dan yang paling mendasar adalah tersedianya RTH (Ruang Terbuka Hijau) dengan alokasi 30 persen RTRW Kota samarinda.
Pengalihan program ini merupakan bentuk tidak komintmenya pemkot samarinda dalam menertibkan  pertamabangan dan ijin peruntukan lahan yang menabrak RTRW yang menjadi factor utama   masalah banjir dikota Samarinda yang seharusnya menjadi langkah  progersif pemkot samarinda untuk menertibkan hal tersebut jika tidak ditertibkan maka beban ekologis dan banjirdi kota  samarinda akan semakin parah. Sekali lagi  progeram pembangunan  kanal dan bendungan untuk mengatasi banjir yang akan menghabiskan banyak angaran bukan lah  langkah solutif bagi banjir dikota samarinda malah akan menimbulkan kejagalan-kejangalan seperti korupsi dalam tender proyek kemudian banyak mengunakan lahan yang seharus dapat menjadi lahan hijau dan pasti damapak social kontra  ketika pembebasan lahan untuk membangun kanal dan bendungan

BY : HAIRUL HUDA
BIDANG PARTISIPASI PEMBANGUNAN DAERAH 
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG SAMARINDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar